Pantun merupakan suatu ledakan emosi yang ditandai dengan anak-anak bersikap keras kepala berteriak, membangkang, marah, menangis hingga menjerit. Tentu sebagai orang tua, ketika anak mengalami tantrum akan merasa frustasi serta bingung bagaimana cara untuk menghadapi mereka.
Walau sebenarnya tantrum sendiri termasuk dari salah satu bagian perkembangan atau pertumbuhan anak yang wajar, sebab di masa tersebut anak-anak sedang berusaha untuk menunjukkan jika dirinya sedang merasa kesal atau tidak nyaman.
Pada umumnya tantrum bisa terjadi ketika anak memasuki usia balita. Ini dikarenakan balita belumlah dapat mengungkapkan apa yang diinginkan, dibutuhkan atau dirasakan. Sehingga mereka akan menggunakan caranya sendiri untuk memperoleh atensi dari orang tuanya.
Penyebab Terjadinya Tantrum pada Anak
Biasanya istilah tantrum digunakan saat anak merengek, menendang, menangis, menjerit hingga memukul. Kondisi seperti ini kerap terjadi ketika anak-anak masih berada di usia balita antara 1-3 tahun dan pada kasus tertentu juga dapat terjadi ketika memasuki usia sekolah.
Tantrum pada anak biasanya dikarenakan ketika mereka merasa marah, kesal dan juga frustasi. Tetapi ini juga bisa muncul karena mereka merasa tidak nyaman, lapar ataupun lelah. Tantrum atau tindakan yang agresif seperti ini merupakan dampak karena anak sulit mengungkapkan hal yang dibutuhkan dan diinginkan.
Tanda-Tanda Tantrum yang Berlebihan
Tantrum sebenarnya adalah suatu kondisi yang wajar terjadi pada anak-anak, bahkan dapat dianggap sebagai sebuah proses dan bagian dari perkembangan. Tetapi sebagai orang tua kamu harus mengetahui tanda-tanda tantrum yang mulai melebihi batas wajar, berikut adalah beberapa tandanya:
- Pertama, anak-anak mulai ngamuk untuk waktu yang cukup lama.
- Kedua, frekuensi ketika mereka mengamuk cukup sering.
- Ketiga, ketika mereka mengamuk kerap melakukan tindakan fisik kepada orang lain.
- Keempat, di saat sedang marah bisa melukai dirinya sendiri.
Kamu harus tahu bahwa ketika anakmu mulai memperlihatkan tanda-tanda seperti di atas dan tidak segera diatasi bisa membuat kondisi mental serta emosionalnya tidak stabil hingga usia dewasa. Karena itu, ada baiknya untuk berkonsultasi pada dokter.
Baca Juga: Cara Untuk Menstimulasi Anak Usia Dini Agar Kreatif
Cara Mengatasi Tantrum Pada Anak
Berikut di bawah adalah beberapa cara yang dianggap efektif untuk mengatasi ketika anak-anak mulai tantrum, seperti:
1. Abaikan anak ketika sedang tantrum
Mungkin untuk cara yang pertama ini dianggap tidak masuk akal, apalagi ketika tantrum terjadi di tempat umum. Adakalanya sebagai orang tua akan merasa malu bila anak-anak mulai tantrum di lokasi yang mungkin saja akan dilihat banyak orang.
Tetapi kamu harus tahu bahwa dengan mengabaikan anak ketika tantrum terjadi akan membuat mereka menjadi lebih bisa belajar mengendalikan emosi dan juga situasi di sekelilingnya. Sebab dari banyak kasus yang terjadi ketika anak mulai tantrum ini adalah tanda di mana sebenarnya mereka ingin diperhatikan.
2. Membiarkan anak melepaskan amarah
Kebanyakan anak-anak yang tantrum adalah mereka yang menumpahkan rasa kesalnya. Karena itu tidak mengapa jika sesekali kamu membiarkan mereka hingga anakmu merasa lelah. Tetapi sebagai orang tua kamu tetap harus mengawasi, agar ketika mereka melampiaskan kekesalannya tidak sampai melukai diri sendiri atau orang di sekelilingnya.
Membiarkan anak menumpahkan rasa kesalnya bukan berarti memanjakan, tetapi ini bertujuan supaya ketika mereka sudah dewasa akan lebih memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri di saat berada di kondisi yang bisa saja memicu pertengkaran.
3. Belajar menahan rasa ingin berteriak
Sebagai seorang ibu terkadang melihat anak menangis hingga berteriak, kerap memicu amarah dan ingin meneriaki anak tersebut. Namun tahukah kamu ketika hal seperti itu terjadi malah akan memicu anak lebih agresif dan bisa saja anakmu akan berteriak lebih kencang.
Oleh karena itu sebaiknya mulai belajar untuk menahan diri supaya tidak mudah terpancing saat anak tantrumnya kambuh. Dekatilah anakmu dan tanyakan mengapa ia berteriak dan menangis.s
4. Membantu anak ketika ada sesuatu yang tidak dimengerti
Cara terakhir adalah dengan membantu anak kamu ketika dia mengerjakan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya sendiri. Misalnya di saat akan mengikat tali sepatu tetapi gagal. Apabila setelahnya terlihat dia mulai kesal, maka datangilah anakmu dan tanyakan dengan cara yang lembut mengapa menjadi marah?
Apakah memerlukan bantuan? Jika memang anak kamu membutuhkan bantuan, maka bantulah dia dan berikan pengertian bahwa tidak harus marah ketika melakukan hal tersebut. Katakanlah kepadanya apabila memang butuh untuk dibantu dia dapat mendatangi kamu tanpa harus merasa kesal.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan Untuk Menambah Tinggi Badan di Masa Pertumbuhan Anak
Demikianlah tadi sekilas mengenai apa itu tantrum pada anak? Selain itu apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketika anak mulai tantrum. Sebab bagaimanapun juga sebagai orang tua kamu haruslah mengetahui cara mengatasinya ketika tantrum tersebut terjadi tidak di rumah melainkan di tempat-tempat umum.
Mungkin ada beberapa cara yang dianggap tidak baik oleh kamu sebagai orang tua, namun kamu harus tahu bahwa cara-cara mengatasi tantrum yang disarankan di atas merupakan cara yang sebelumnya sudah melalui beberapa riset oleh para ahli.
Untuk memastikan ketersediaan barang-barang belanja yang kamu butuhkan itu demi pertumbuhan anak, sebaiknya kamu membeli semua itu melalui layanan belanja online agar lebih pasti, berkualitas dan tidak repot, seperti aplikasi Astro yang bisa kamu download di Google Play Store & App Store.
Referensi:
Tantrum pada Anak: Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Jangan Panik, Ini 5 Cara Mengatasi Anak Tantrum
Sumber Gambar: Shutterstock